Sabtu, 20 Agustus 2011

TIPS MUDIK 2

Tips Mudik Tanpa Kesal dan Sesal

Sudah bertahun-tahun aku terpisah dari tanah kelahiranku nan subur, indah namun dingin di lereng gunung merapi nun jauh di pelosok Bukittinggi sana. Dulu sebelum menikah, aku bisa mudik 2 tahun sekali. Setelah menikah sejak 4 tahun lalu, baru sekali aku mudik. Itupun pake acara ketinggalan pesawat dan kehilangan uang pas mau beli tiket. Peristiwa yang sangat memilukan itu terjadi karena kurangnya perencanaan dan tidak mau meniru tips mudik dari orang-orang yang selalu sukses dengan kemudikannya


Kata orang, pengalaman adalah guru yang paling berharga, jadi merujuk kepada hal tersebut (halah), berdasarkan pengalamanku yang jauh dari indah itu, maka dengan ini aku ingin berbagi tips mudik kepada temen-temen yang berniat mudik lebaran tahun ini. Ohya, sebelumnya, dengan hati yang pedih aku beritahukan bahwa kami sekeluarga enggak mudik (lagi) lebaran tahun ini. Jangan tanya kenapa, karena akan membuat hatiku hancur lebur gak berbentuk lagi
So, inilah tips mudik ala dakyu:
1. Siapkan diri.

Sebelum menyiapkan yang lain-lain, sipakan dulu diri Anda. Jaga kesehatan, makan teratur plus bergizi. Kan gak lucu kalo pas time harus berangkat ke bandara kepala nyut-nyut-an, hidung mampet, kaki gemetar, rambut berdiri, ingus berleleran. Aneh deh...

2. Jauh-jauh hari.

Ya beli oleh-oleh, ya ngepak barang-barang, diangsur jauh-jauh hari, biar nggak buru-buru dan akhirnya kecapekan pas hari H. Nah, bagi yang mudik numpang kendaraan umum, entah pesawat, ferry, kapal atau apapun sarana transportasi yang kudu beli tiket, mending beli tiketnya jauh-jauh hari juga. Disamping harga enggak terlalu mahal, yang ngantri juga nggak banyak. Kecuali Anda emang doyan ngantri berdesak-desakan dan suka dengan resiko bau ketek teman sebelah nempel di baju Anda atau Anda senang nyium aroma kasturi yang menguar dari mulut orang-orang puasa yang ikut ngantri bersama Anda. Yo wis lah... Nikmati ae...

3. Manage waktu.

Ini penting banget nih, Sodara-sodara. Bukan untuk kasus mudik aja. Untuk segala hal dalam hidup, me-manage waktu sangat penting.

Merujuk kepada mudik, ada sedikit cerita dariku untuk Sahabat jadikan contoh tapi tidak untuk ditiru nih:

Dari Pulau Bintan, jika mau pulang ke Padang, kami harus nyeberang laut dulu ke Pulau Batam dimana Bandara Internasional Hang Nadim berada. Dari rumahku ke pelabuhan, kami harus naik ojek, karena di daerah seputaran rumahku itu gak ada angkot. Jadi, tiga tahun yang lalu, ketika mau mudik, dengan pedenya aku bilang begini sama suami;

"Mas, gak usah pagi-pagi banget kita ke Batam. Toh, pesawat-nya berangkat jam 12.30. Ntar bengong kayak ayam berak kapur (ayam sakit yang mengeluarkan benda putih seperti kapur dari anusnya) di bandara. Trus, aku juga gak mau naik ojek, habis suka ngebut nggak jelas. Belum lagi bau tukang ojeknya yang semriwing. Mas antar aja kami ke pelabuhan, trus Mas naik ojek deh."

Suamiku, awalnya nggak setuju, karena khawatir speed boat yang akan kami tumpangi ke Batam nggak selalu on time. Kalo berangkat ke pelabuhan pagi-pagi speed boat pasti ada, namun diatas jam 9 pagi, jadwal speed tidak bisa dipastikan waktunya. Tapi karena aku keukueh, dia ngalah untuk antar kami ke pelabuhan, balik lagi kerumah, baru dia naik ojek sendiri. Waktu terbuang sekitar 30 menit, satu speed boat lewat dengan jayanya.

Akhirnya, kekhawatiran suamikupun terjadi. Speed boat dari Tg.Pinang ke Batam mati jam (istilah untuk speed boat yang kekurangan penumpang dan akhirnya memilih ngetem aja di pelabuhan Tg. Pinang hingga jumlah penumpang memenuhi quota). Udah nunggu sampai jam 11.45, kami masih belum dapat speed boat. Karena merasa bersalah atas kekacauan ini , dengan jantung berdeburan aku coba telpon ke bandara, apakah kami bisa ditunggu sampai jam 12.30 untuk check in karena ada kendala di jalan. Dan seperti nasib rakyat kecil umumnya, yang enggak ada saham apa-apa di Mandala (waktu itu), orang diseberang line telpon menjawab;

“Enggak bisa, Mbak. Kecuali Mba bisa tiba di bandara sebelum pesawat bergerak dari landasannya, itu masih bisa kami bantu.”

Dan bener. Kami tiba dibandara hanya 5 menit setelah si burung besi lepas landas. Tiket bisa ditukar untuk penerbangan selanjutnya dengan resiko uang kami hangus lebih dari separuh harga tiket. Terpaksa kami harus beli tiket baru untuk 3 dewasa dan 1 bayi. Karena saat itu jadwal penerbangan Batam-Padang hanya ada satu kali sehari, maka malam itu kami harus nginap di Batam. Sudah pasti nambah biaya lagi toh?

Intinya, karena tidak bisa memanage waktu, kami malah kehilangan lumayan banyak uang yang seharusnya enggak terjadi. So, jangan ikuti ketololan ini. Jika Anda bukan pemilik speed boat dan pemegang saham terbesar di maskapai penerbangan, bergegaslah! Lebih baik terbengong menunggu dibandara seperti ayam sakit ketimbang ditinggal pesawat dan kantong Anda yang mencret. Ditambah tatapan tak senang dari suami yang diabaikan kata-katanya. Perjalanan selanjutnya dijamin tidak akan menyenangkan meskipun akhirnya Anda tiba dengan selamat di tujuan.

4. Beli tiket PP by online.

Masih seputaran karma (kayaknya sih) karena enggak nurut suami, pas beli tiket balik ke Bintan, uang mendadak raib dari dompet. Enggak tau dimana hilangnya. Dengan sedihnya aku dan suami duduk termenung dibawah pohon tak dikenal di pelataran Jam Gadang, memikirkan cara untuk kembali ke Bintan. Ide cemerlang itu akhirnya muncul, aku menelpon teman kantor di Bintan dan minta dia transfer uang ke rekeningku seharga tiket pesawat. Kamipun balik ke Bintan, dengan hutang menanti....

Silahkan hitung sendiri, karena keteledoran dan tidak bagusnya planning, berapa uang yang hilang tanpa manfaat apa-apa. Malah sedekah tanpa pahala ke Mandala hiks..hiks..

So, Sahabat, mending beli tiket PP by online aja deh.......... Lebih aman, gak bakal kecopetan dijalan dan gak bau ketek.

5. Cash money.

Hati-hati dengan uang cash. Begitu tiket PP sudah aman dan damai di tangan, Sahabat gak perlu bawa banyak uang cash di kantong celana, kantong kresek atau di kantong manapun juga. Cukup bawa dana untuk biaya selama di perjalanan yang pastinya enggak akan banyak. Jadi mempersempit resiko uang hilang juga kan?

6. Planning.

Diatas semua itu, planningkan perjalanan Anda baik-baik. Tercatat dan terukur (jiaahhh..). Buat sebuah tabel sederhana dengan 4-5 kolom di atas kertas, bikin susunan jadwal. Apa yang harus dilakukan, jam berapa/ perkiraan lama waktu dan perkiraan anggaran. Agar semuanya jelas dan terkendali. Mudikpun Insya Allah lebih menyenangkan .

Begitulah tips mudik yang paling mendasar menurut akyu.
Gimana menurutmu?


0 komentar:

Posting Komentar