Senin, 13 Desember 2010

Kolom Puisi

Ziarah Bencana

Mendung menari diiringi senyuman mentari
Angsa bernyanyi ayam pun berdansa
gembira dibalik kesedihan hati
seperti lahar yg berlari tak kenal putus asa

perut bergoyang lututpun menari
menggerakan gagang menemani jalan yg tertati
Ramai orang datang bagai burung bangkai melihat mangsa
berkata sedih apa kabar sang penguasa

hati menjerit mulut tak berkata
tersungging senyum menyapa wajah cerah terpaksa
berlian datang menyapa hanya semtara
bagai sinetron di tv saja

0 komentar:

Posting Komentar